Ruang Kesepianmu

Pada kata kata yang pernah tercipta diantara jemarimu,
kau tuangkan segala pedih tanpa kenal ampun
dan air mata yang jatuh menjadi dinding yang paling bisu.

seolah engkau mampu meratap bersama sang waktu,
sambil memuja keheningan abadi di lembah The Skagit Valley.
lalu kemana perginya cerah?
bukankah kau pernah menggenggamnya begitu erat,
seperti tak ingin terlepas.

apakah kini semuanya telah menjadi sejarah usang,
dan hanya menyisakan ruang kecil yang pekat,
tempat kau merebahkan dunia juga jingga matahari senja.

kau terlalu memuja tempat itu
seolah disanalah selamanya cinta akan menjadi mesra.
padahal ia hanyalah ruang kesepianmu.
ruang yang mengerti dirinya sendiri.

kenapa kau begitu naif dan melihatnya ada didalalam aku.
ketahuilah di ruang kesepianmu itu aku memang pernah singgah,
namun sesaat sebelum nyata membangunkanku.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top